Rajawali adalah burung yang sangat indah. Seekor rajawali dewasa
memiliki tinggi badan sekitar 90 cm, dan bentangan sayap sepanjang 2
meter. Ia membangun sarangnya di puncak-puncak gunung. Sarang itu sangat
besar sehingga manusia pun dapat tidur di dalamnya. Sarang itu beratnya
bisa mencapai 700 kg dan sangat nyaman.
Di bawah ini ada beberapa fakta dan pelajaran yang dapat kita ambil dari kehidupan burung rajawali,sang penguasa angkasa :
1. SEMUA BAYI RAJAWALI HARUS BELAJAR UNTUK TERBANG
Di atas puncak gunung yang tinggi, telur rajawali menetas dan muncullah
bayi rajawali. Seperti layaknya bayi yang lain, hanya ada dua hal yang
sangat disukai oleh bayi rajawali ini untuk dilakukan, yaitu makanan dan
tidur. Bayi rajawali akan menghabiskan masa-masa pertamanya di dunia
didalam sarangnya yang nyaman. Setiap hari, induk rajawali mencarikan
makanan untuk bayinya dan menyuapi mulut bayi yang sudah terbuka untuk
menerima makanan. Dengan perut kenyang, bayi itu tidur kembali. Hal itu
berlangsung berulang-ulang dalam hidupnya. Siklus ini berjalan beberapa
minggu, sampai pada suatu hari, induk rajawali ini tebang dan hanya
berputar-putar di atas sarangnya memperhatikan anaknya yang ada di
dalamnya. Kali ini tanpa makanan. Setelah berputar beberapa kali, induk
rajawali akan terbang dengan kecepatan tinggi menuju sarangnya,
ditabraknya sarang itu dan digoncang-goncangkannya. Kemudian ia
merenggut anaknya dari sarang dan dibawanya terbang tinggi. Kemudian,
secara tiba-tiba, ia menjatuhkan bayi rajawali dari ketinggian. Bayi ini
berusaha terbang , tapi gagal. Beberapa saat jatuh melayang ke bawah
mendekati batu-batu karang, induk rajawali ini dengan cepat meraih
anaknya kembali dan dibawa terbang tinggi. Setelah itu,dilepaskannya
pegangan itu dan anaknya jatuh lagi. Tapi sebelum anaknya menyentuh
daratan, ia mengangkatnya kembali. Hal ini dilakukan berulang-ulang,
setiap hari. Hingga hanya dalam waktu satu minggu anaknya sudah banyak
belajar, dan mulai memperhatikan bagaimana induknya terbang.Dalam jangka
waktu itu, sayap anak rajawali sudah kuat dan ia pun mulai bisa
terbang.
Pelajaran yang dipetik :
Kita hidup di dunia ini selalu penuh dengan rintangan.Dimana saat kita
dapat melewati dan menyelesaikan suatu rintangan tersebut,kita
mendapatkan satu buah lagi pelajaran.Namun,janganlah lupa jika setiap
saatnya kita selalu diawasi oleh-Nya yang siap memberikan pertolongan
untuk para hamba-hambanya.
2. RAJAWALI DICIPTAKAN UNTUK TINGGAL DI TEMPAT TINGGI
Berbeda dengan jenis burung lainnya, rajawali diciptakan untuk terbang
ditempat-tempat yang tinggi, jauh dari pandangan mata telanjang dan jauh
dari jangkauan para pemburu. Burung rajawali memiliki keunikan, jika ia
berada di alam bebas, akan menjadi burung yang paling bersih di antara
burung lainnya, tapi jika dia berada di dalam ‘penjara’dan terikat, ia
akan menjadi burung yang paling kotor (hal ini dikarenakan rajawali
mengkonsumsi makanan yang berbeda dengan burung lainnya).
Pelajaran yang dipetik :
Kita selalu berada dalam hadirat-Nya dan bebas dari control dunia. Jika
seseorang berada dalam ikatan-ikatan duniawi, ia akan menjadi orang
yang kotor dibandingkan dengan orang lain.
3. RAJAWALI TIDAK TERBANG, TAPI MELAYANG
Rajawali tidak terbang seperti layaknya burung-burung yang lain, mereka
terbang dengan mengepak-kepakkan sayapnya dengan kekuatan sendiri. Tapi
yang dilakukan rajawali ialah melayang dengan anggun, membuka
lebar-lebar kedua sayapnya dan menggunakan kekuatan angin untuk
mendorong tubuhnya.Yang membuat rajawali sangat spesial ialah ia tahu
betul waktu yang tepat untuk meluncur terbang. Ia berdiam di atas puncak
gunung karang, membaca keadaan angin, dan pada saat yang dirasa tepat
ia mengepakkan sayapnya untuk mendorong terbang, lalu membuka sayapnya
lebar-lebar untuk kemudian melayang dengan menggunakan kekuatan angin
itu.
Pelajaran yang dipetik :
Kita belajar dan terus berusaha mendekatkan diri kita padanya,berharap
akan ditempatkan pada posisi yang tinggi (diangkat derajat
hidupnya).Namun untuk mencapai itu kita akan bertemu badai,dimana jika
kita mampu melewatinya juga akan menguatkan sayap-sayap iman kita.
4. RAJAWALI MEMILIKI WAKTU KHUSUS UNTUK PEMBAHARUAN
Ketika rajawali berumur 60 tahun, ia memasuki periode pembaharuan.
Seekor rajawali akan mencari tempat tinggi dan tersembunyi di puncak
gunung. Ia berdiam disitu, membiarkan bulu-bulunya rontok satu demi
satu. Rajawali ini mengalami keadaan yang menyakitkan dan sangat
mengenaskan selama kira-kira 1 tahun. Ia menunggu dengan sabar selama
proses ini berlangsung, dan setiap hari ia membiarkan sinar matahari
menyinari tubuhnya untuk mempercepat proses penyembuhannya. Melalui
proses ini, bulu-bulu barupun tumbuh, dan rajawali menerima kekuatan
yang baru sehingga ia mampu untuk bertahan hidup hingga umur 120 tahun,
seperti normalnya rajawali hidup.
Pelajaran yang dipetik :
Setiap manusia akan mengalami saat-saat keterpurukan dalam hidupnya.Pada
saat ini kita akan meminta pertolongan dan petunjuk dari-Nya.Proses
dimana ketabahan seorang umat diuji.
5. RAJAWALI JUGA KADANG-KADANG SAKIT, SEPERTI MANUSIA
Ketika rajawali mengalami sakit di tubuhnya, ia terbang ke suatu tempat
yang sangat disukainya, dimana ia dengan leluasa dapat menikmati sinar
matahari. Karena sinar matahari memainkan peranan yang sangat penting
dalam kehidupan rajawali,memberikan kehangatan dan juga merupakan obat
yang paling mujarab baginya.
Pelajaran yang dipetik :
Sama ketika kita sakit.Kita akan berdoa untuk meminta kesembuhan
dari-Nya.Tuhan merupakan peranan yang penting dalam kehidupan kita.
6. SETIAP BURUNG RAJAWALI PASTI MATI
Ketika rajawali berada dalam keadaan mendekati waktu kematiannya, ia
terbang ke tempat yang paling disukainya, di atas gunung, menutupi
tubuhnya dengan kedua sayapnya, memandang ke arah terbitnya matahari,
lalu….mati.
Pelajaran yang dipetik :
Setiap manusia kelak pun akan meninggal,dimana diharapkan pada saat akhir hayatnya kita tetap memegang teguh iman kita