Senin, 13 Agustus 2012

4 JENIS KASIH


KASIH
Tema sentral dalam surat 1 Korintus 13 adalah Kasih.  Definisi kasih dijabarkan secara sederhana dan rinci oleh rasul Paulus.  Allah adalah Kasih; Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, demikianlah Firman Tuhan –
1 Yohanes 4:8.
Dalam bahasa Yunani, Alkitab mengenal empat jenis Kasih:
1.      Agape – kasih tertinggi, yaitu Kasih Allah.
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”
– Yohanes 3:16.
2.      Phileo – Kasih Persaudaraan/Persahabatan; kasih antar sesama.
“Peliharalah kasih persaudaraan” – Ibrani 13:1.
Kasih persaudaraan harus ada di antara kita: sesama jemaat, anggota tubuh Kristus.  Dunia mengajarkan, “kasihilah saudaramu, tetapi bencilah musuhmu”. Tetapi Tuhan Yesus mengajar saudara dan saya justru untuk “mengasihi musuhmu”.
Puji Tuhan, Orang Kristen dikenal sebagai orang yang penuh kasih:
“Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi” – Yohanes 13:35.
3.      Storge – Kasih antara orangtua dan anak-anak, atau antara saudara kandung.
“Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat” – Roma 12:10.
4.      Eros – Lebih pada ketertarikan secara fisik; kasih antara pasangan kekasih
   atau suami isteri.  Dari kata ini kita mengenal kata ‘erotis’.  

Kamis, 09 Agustus 2012

Rumput VS Padi




Saat kita menanam padi, rumput ikut tumbuh...
TAPI saat kita menanam rumput, tdk pernah tumbuh padi...

Dlm melakukan Kebaikan, kadang² hal yğ buruk turut menyertai...
NAMUN saat melakukan Keburukan, tdk pernah ada kebaikan bersamanya.

Jangan Bosan berbuat baik, meski kadang tidak Sempurna.
Manusia Sempurna justru krn memiliki Kekurangan ϑí samping Kelebihan & Kelemahan selain Kekuatannya

Kunci Sukses



Rabu, 08 Agustus 2012

Rumah Tukang Kayu



Seorang tukang kayu tua bermaksud pensiun dari pekerjaannya di sebuah perusahaan konstruksi real estate.
Ia menyampaikan keinginannya tersebut pada pemilik perusahaan. Tentu saja, karena tak bekerja, ia akan kehilangan penghasilan bulanannya, tetapi keputusan itu sudah bulat. Ia merasa lelah. Ia ingin beristirahat dan menikmati sisa hari tuanya dengan penuh kedamaian bersama istri dan keluarganya.
Pemilik perusahaan merasa sedih kehilangan salah seorang pekerja terbaiknya. Ia lalu memohon pada tukang kayu tersebut untuk membuatkan sebuah rumah untuk terakhir kalinya.
Tukang kayu mengangguk menyetujui permohonan pribadi pemilik perusahaan itu. Tapi, sebenarnya ia merasa terpaksa. Ia ingin segera berhenti. Hatinya tidak sepenuhnya dicurahkan. Dengan ogah-ogahan ia mengerjakan proyek itu. Ia cuma menggunakan bahan-bahan sekedarnya.
Akhirnya selesailah rumah yang diminta. Hasilnya bukanlah sebuah rumah baik. Sungguh sayang ia harus mengakhiri kariernya dengan prestasi yang tidak begitu mengagumkan.
Ketika pemilik perusahaan itu datang melihat rumah yang dimintanya, ia menyerahkan sebuah kunci rumah pada si tukang kayu. "Ini adalah rumahmu," katanya, "hadiah dari kami."
Betapa terkejutnya si tukang kayu. Betapa malu dan menyesalnya. Seandainya saja ia mengetahui bahwa ia sesungguhnya mengerjakan rumah untuk dirinya sendiri, ia tentu akan mengerjakannya dengan cara yang lain sama sekali.
Kini ia harus tinggal di sebuah rumah yang tak terlalu bagus hasil karyanya sendiri.
Itulah yang terjadi pada kehidupan kita.
Kadangkala, banyak dari kita yang membangun kehidupan dengan cara yang membingungkan. Lebih memilih berusaha ala kadarnya ketimbang mengupayakan yang baik. Bahkan, pada bagian-bagian terpenting dalam hidup kita tidak memberikan yang terbaik.
Pada akhir perjalanan, kita terkejut saat melihat apa yang telah kita lakukan dan menemukan diri kita hidup di dalam sebuah rumah yang kita ciptakan sendiri. Seandainya kita menyadarinya sejak semula kita akan menjalani hidup ini dengan cara yang jauh berbeda.
Dan pada akhirnya, semuanya jadi terlambat!
Mari kita selesaikan "rumah" kita dengan sebaik-baiknya seolah-olah hanya mengerjakannya sekali saja dalam seumur hidup.
Biarpun kita hanya hidup satu hari lagi, maka dalam satu hari itu kita pantas untuk hidup penuh keagungan dan kejayaan. Apa yang bisa diterangkan lebih jelas lagi.
Hidup kita esok adalah akibat sikap dan pilihan yang kita perbuat hari ini.

Selasa, 07 Agustus 2012

BERHENTI MENJADI GELAS


(Maz 57:8-12)

Seorang guru bijak mendatangi muridnya yang tampak murung. "Kenapa Kau Murung, nak? bukankah banyak hal yang indah di dunia ini?" sang bertanya. "Guru, hidupku penuh masalah. Sulit bagiku untuk tersenyum. Masalah datang seperti tak ada habis2nya." jawab sang murid. Sang guru tersenyum. "Nak ambillah segelas air dan 2 genggam garam, bawalah kemari." simurid pun beranjak pelan tanpa semangat, mengambil gelas dan garam yang diminta gurunya.
"Coba ambil segenggam garam dan masukan kegelas air itu." Kata gurunya." sekarang kau minum airnya sedikit." simurid pun melakukannya. wajahnya meringis karena minum air asin. "bagaimana rasanya?" tanya sang guru. "asin sekali dan perutku jadi mual," jawab simurid dengan meringis. sang guru tersenyum melihat wajah muridnya yang meringis keasinan. 
"sekarang kau ikut aku". sang guru membawa muridnya kedanau didekat tempat pondokan mereka. "Ambil garam yang tersisa dan tebarkan kedanau." simurid menebarkan garam yang tersisa kedanau tanpa bicara, rasa asin dimulutnya belum hilang. "Sekarang coba kau minum air danau itu". kata sang guru sambil mencari batu yang cukup datar untuk mereka duduki, tepat dipinggir danau. Simurid menangkubkan ke2 tangannya, mengambil air danau dan meneguknya. Ketika air danau yang dingin dan segar mengalir kekerongkongannya, sang guru bertanya, "bagaimana rasanya?"." segar sekali," kata si murid sambil melap bibirnya. "terasakah rasa garam yang kau tebarkan tadi?" tidak sama sekali," kata si murid sambil mengambil air dan meminumnya lagi.
Sang guru hanya tersenyum memperhatikannya, membiarkan muridnya itu meminum air danau sampai puas. "nak, kata sang guru, segala masalah dalam hidup itu seperti segenggam garam, tidak kurang tidak lebih, hanya segenggam garam. Banyaknya masalah dan penderiataan yang harus kau alami sepanjang kehidupanmu itu sudah diketahui oleh Tuhan, sesuai untuk dirimu, jumlahnya tetap, segitu-gitu saja, tidak berkurang dan tidak bertambah, setiap manuasia yang lahir kedunia ini pun demikian, tidak ada satupun manusia walaupun dia seorang nabi yang bebas dari penderitaan dan masalah. Rasa "asin" dari penderitaan yang kita alami itu sangat tergantung dari besarnya hati yang menampungnya. Jadi nak supaya tidak merasa menderita berhentilah jadi gelas. Jadikan hati dalam dadanu itu sebesar danau. "Simurid terdiam, mendengarkan.
"Milikilah hati yang lapang, hati yang penuh dengan ucapan syukur dan sanggup menampung setiap perkara yang terjadi di dalam hidup kita!"

Kata Bijak:
“HATI YANG KECIL AKAN MENJADI SESAK OLEH MASALAH, SEKALIPUN OLEH MASALAH YANG KECIL"

Tuhan Yesus memberkati..

Rabu, 01 Agustus 2012

Tiada sepertiMu

Giving My Best
Key = D
Tempo 70


 D                                   Gm7
ANUG’RAH-MU KEPADAKU TAK PERNAH BERUBAH
    Bm                                        Gsus2   
PERBUATAN-MU TERLUKISKAN DI DALAM HATIKU
 D                                             Gm7
TERCENGANG KU DIBUAT-MU, KU KAGUM PADA-MU
   Bm                                      Gsus2
TAK ADA HAL DI HIDUPKU YANG LUPUT DARI-MU
        A
KAU INDAH, KAU MULIA, TIADA S’PERTI-MU
            Bm                                   G
KU INGIN HIDUPKU MENYENANGKAN-MU

KAU TERAWAL DAN TERAKHIR, PENCIPTA S’GALANYA
S’LURUH BINTANG PUN BERSINAR OLEH UCAPAN-MU
ENGKAU PUN MENGASIHIKU, PENULIS HIDUPKU
TAK HENTI SEG’NAP NAFASKU MENYEMBAH-MU S’LALU
KU PUJI, KU SEMBAH, TIADA S’PERTI-MU
KU INGIN HIDUPKU MENYENANGKAN-MU

              D                       A
S’GALA PUJI, S’GALA HORMAT
                   Bm                    Gsus2
SEG’NAP HATIKU MENYEMBAH-MU
            D                        A
TERIMALAH S’GNAP HIDUPKU
                    Bm                    Gsus2
S’BAGAI PERSEMBAHAN YANG HIDUP

bridge :
F#m                   G   F#m                     G
BUKAN KEHENDAKKU, NAMUN KEHENDAK-MU
Bm                   G
HIDUPKU BAGI-MU
               A
KAU INDAH, KAU MULIA
                                                     D
KU INGIN HIDUPKU MENYENANGKAN-MU


download vidonya http://www.4shared.com/video/IRN1mYMk/tiada_sepertiMu_-_gmb.html?